PJB Services Operasikan PLTU Bolok

1.07.2014
|
0 Comments
|
Pembangunan Unit 3 & 4 PLTU BOLOK 16,5 MW

This post is also available in: English

PLTU Bolok 2 X 16,5 MW di Desa Bolok, kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT telah beroperasi sejak 1 Oktober 2013 lalu pukul 23.38 waktu setempat. Kehadiran PLTU yang dioperasikan PT PJB Services ini diharapkan menjadi solusi tingginya kebutuhan listrik di NTT, khususnya di daratan Timor.

Pengoperasian PLTU sempat terkatung-katung selama lima bulan karena seorang warna menolak pembangunan sebuah tower transmisi 70 KV di kelurahan Maulafa, kota Kupang dengan alasan lokasi bersebelahan dengan rumahnya. Padahal PLN telah melakukan survei dan sosialisasi kepada pemilik lahan di sekitar lokasi toweer, maupun yang lahannya dibentangi kabel tramsmisi sejak tahun 2009. PLM menjamin aman bagi bagi wilayah di bawah jaringan. TOwer tersebut akhirnya dapat dibangun.

PLTU Bolok merupakan satu dari dua PLTU di NTT yang menjadi bagian dari proyek percepatan 10000 MW dengan nama PLTU 2 NTT. Sedangkan PLTU 1 NTT berkapasitas 2 X 7 MW berlokasi di Desa Ropa, kabupaten Ende di Pulau Flores.

Selama ini kelistrikan di NTT termasuk pulau Timor masih mengandalkan PLTD berbahan bakar minyak yang biayanya mahal. Kehadiran PLTU Bolok, Kupang ini juga akan sangat signifikan menurunkan biaya produksi karena beberapa PLTD bisa diistirahatkan. Beban puncak NTT sebesar 117 MW terdiri dari 18 sistem kelistrikan dan beban puncak di pulau Timor sekitar 59 MW yang terdiri dari empat sistem kelistrikan yang terpisah-pisah (isolated).

Dengan hadirnya PLTU ini nantinya sistem kelistrikan di Pulau Timor bisa diinterkoneksikan menjadi satu sistem yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik

Biaya investasi PLTU Bolok sebesar Rp 450 milyar bersumber dari anggaran PLN. Kebutuhan batubara PLTU Bolok sebesar 19 Juta pertahun akan dipasok dari Kalimantan.

Salam S.I.A.P

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Perubahan PJBS menjadi PLN Nusantara Power Services